Kisah Sukses 2 Sahabat Nabi yang Kaya Raya dan Gemar Bersedekah
Umar bin Khattab, Khalifah Amirul Mukminin Menyumbang 50 % Kekayaan di Jalan Allah
Nama Lengkap |
Umar
bin Khattab |
Tempat, Tanggal Lahir |
Mekkah Al-Mukarromah, 584 Masehi |
Masa Kewafatan |
Madinah Al-Munawwarah, 3
November 644 Masehi |
Total Harta Kekayaan |
Diperkirakan kisaran Rp
11,2 Triliun |
Jenjang Pendidikan |
Tidak ada |
Karir Perusahaan |
·
Khalifah Khulafa’ur Rasyidin ·
Saudagar para pedagang ·
Pemilik Ladang Pertanian |
Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat
Nabi Muhammad yang sangat kaya raya, dia memiliki kebiasaan yang luar biasa,
yakni hidup sederhana dan bersedekah lebih dari 50 % dari kekayaannya. Padahal saat
perjalanan hijrah ke Madinah, ia harus meninggalkan hartanya dan memulainya lagi
dari bawah.
Selepas kewafatannya, Umar meninggalkan harta
warisan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang, yang rata-rata harga ladangnya
sebesar Rp 160 juta (perkiraan konversi ke dalam rupiah), berarti sang khalifah
kedua ini meninggalkan harta warisan sebanyak total Rp 11,2 Triliun. Bahkan setiap
tahun, rata-rata ladang tersebut menghasilkan Rp 40 Juta, berarti
penghasilannya Rp 233 Miliar sebulan atau 2,8 Triliun per tahun.
Namun, cara hidup Khalifah Umar bin Khattab sangat jauh dibandingkan dengan gaya borjuis ala Kisra Persia atau Heraklius, dan Raja Romawi. Ia lebih memilih untuk memberikan kekayaannya untuk kepentingan orang-orang miskin dan lebih menyukai tidur di tempat yang sangat sederhana dengan beralaskan pelepah kurma.
Baca Juga :
- Kisah Sukses Bill Gates, Maniak Komputer Jadi Bos Microsoft di Dunia
- Kisah Sukses Sudono Salim, Kolega Soeharto yang Menduduki Jajaran Naga Asia
- Kisah Sukses Mochtar Riady, Pendiri Lippo yang Tak Pernah Kehabisan Ide
- Kisah Sukses Li Ka Shing, Sang Taipan Asal Hongkong Paling Kaya se-Asia Timur
Abdurrahman bin Auf, Saudagar Besar yang Tidak Pernah Lupa Sedekah
Nama Lengkap |
Abdurrahman bin ‘Auf |
Tempat, Tanggal Lahir |
Mekkah Al-Mukarromah, 580
Masehi |
Masa Kewafatan |
Yordania, 652 Masehi |
Total Harta Kekayaan |
Diperkirakan kisaran lebih Rp 6,2 Triliyun bahkan ada yang mengatakan mencapai lebih Rp 10 Triliyun. |
Jenjang Pendidikan |
Tidak
ada |
Karir Perusahaan |
Saudagar atau Pedagang Besar |
Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Nabi
Muhammad SAW. yang paling kaya dan telah masuk Islam 2 hari setelah Abu Bakar.
Kekayaannya telah membuat orang-orang di sekitarnya mendapat berkah dan
semuanya itu diperoleh semenjak dia berhijrah ke Madinah. Padahal seluruh
kekayaannya sudah ditinggalkan di Makkah.
Sahabat Anas bin Malik menceritakan bahwa
saat itu, Sa'ad bin Rabi' berkata kepada Abdurrahman bin Auf :
"Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya, silakan pilih separuh hartaku dan ambillah ! Aku mempunyai 2 orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian Anda, akan kuceraikan dia hingga Anda dapat memperistrinya."
Abdurrahman bin ‘Auf menjawab dengan halus,
"Semoga Allah memberkati anda, istri, dan harta Anda. Tunjukkanlah letaknya pasar agar aku dapat berniaga !"
Setelah itu, Sa'ad segera menunjukkan letak
pasar untuk dijadikan tempat sahabat Abdurrahman berniaga dan akhirnya dia bisa
merasa keuntungan dan rugi dalam berdagang. Namun tiba-tiba kreativitas
Abdurrahman muncul, beliau melihat bahwa ada peluang yang masih belum terlaksanakan.
Kemudian Abdurrahman meminta Sa'ad untuk
membelikan tanah yang kurang berharga untuknya terletak di samping tanah pasar
itu.
Kemudian, Abdurrahman menjadikan tanah yang
telah dibeli tersebut berpetak-petak dengan baik, kemudian dia segera mengundang
orang lain untuk berjualan di tanah yang telah dipetaknya itu secara gratis. Jika
mendapatkan keuntungan, dipersilahkan untuk membagi hasil dengan pemilik lahan
walhasil akhirnya banyak para pedagang yang menyukai strategi berniaga salah
sahabat Nabi tersebut.
Dalam waktu yang singkat, keuntungan
Abdurrahman berlipat ganda. Setelah mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan, Abdurrahman
langsung bertemu Rasulullah dengan memakai wangi-wangian.
Melihat sahabatnya tersebut, Rasulullah
menyambutnya dengan bahagia,
"Wah, alangkah wanginya kamu, Wahai Abdurrahman," ujar Rasulullah.
Abdurrahman menjawab, "Saya hendak
menikah Ya Rasulullah."
Rasulullah bertanya, "Apa mahar yang kamu
berikan kepada istrimu ?" Abdurrahman menjawab, "Emas seberat biji
kurma."
"Adakanlah kenduri (pesta), walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu," kata Sang Nabi dengan lemah lembut kepada Abdurrahman.
"Sejak itu, dunia datang menghadap
kepadaku (hidup makmur dan bahagia)," kata sahabat Nabi itu.
Sahabat Abdurrahman bin Auf dikenal sangat
dermawan, karena sifat inilah Allah memperbanyak jumlah hartanya, bahkan pernah
diceritakan Abdurrahman berani memerdekakan 30 orang budak setiap harinya dan beliau
telah memerdekakan lebih dari 30.000 budak.
Saat Kaum Muslimin membutuhkan bantuan
untuk persiapan perang, Abdurrahman memberikan 50 % kekayaannya dan menyimpan
50 % sisanya untuk keluarganya.
Tidak hanya itu, Abdurrahman mensedekahkan
40.000 dirham perak, 40.000 dirham emas, 500 ekor kuda perang, dan 1.500 ekor
unta. Sepertiga penduduk Madinah dipinjami uang oleh beliau, sepertiga yang
lain dibebaskan dari hutang, dan sepertiga sisanya mendapat tanggungan hidup
dari beliau.
Abdurrahman bin Auf juga pernah membagikan
700 unta beserta muatannya. Dalam Perang Tabuk, Kaum Muslimin kekurangan biaya
dan persenjataan untuk melawan Kekaisaran Adikuasa Romawi pada waktu itu yang
membutuhkan perbekalan yang tidak sedikit. Abdurrahman bin Auf mensponsorinya
dengan memberikan sebanyak 200 uqiyah emas (diperkirakan sekitar Rp 2,5 Milyar).
Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman menjaga
kesejahteraan ekonomi istri-istri Nabi SAW. dengan memberikan segala kebutuhan
hidup dan pengawalan, terutama saat pergi ibadah haji ke Mekkah. Suatu hari,
Abdurrahman membeli sebidang tanah seharga 4.000 dinar, lalu tanah itu
dibagi-bagikan kepada seluruh fakir miskin Bani Zuhrah begitu juga kepada para istri
Rasulullah.
Meski hartanya telah diberikan kepada banyak orang, Abdurrahman bin Auf masih tetap menjadi orang terkaya dari para sahabat Rasulullah. Jika ditaksir dengan hitungan rupiah, kekayaan Abdurrahman telah mencapai kisaran di atas ratusan triliun rupiah.
Baca Juga :
- Kisah Sukses Bill Gates, Maniak Komputer Jadi Bos Microsoft di Dunia
- Kisah Sukses Mochtar Riady, Pendiri Lippo yang Tak Pernah Kehabisan Ide
- Kisah Sukses Li Ka Shing, Sang Taipan Asal Hongkong Paling Kaya se-Asia Timur
Jika seandainya 1 ekor kuda perang pilihan
ditaksir dengan harga Rp 50 Juta, dan beliau mensedekahkan 500 ekor kuda
berarti dalam satu kali sedekah beliau menyalurkan Rp 25 Miliar. Itu pun belum termasuk
dengan tanah, unta, emas, dirham dinar (emas dan perak), gandum, wangi-wangian,
tepung dan banyak barang lainnya yang beliau sedekahkan.
Pada waktu pemakaman Abdurrahman bin Auf,
Ali bin Abi Thalib memberikan sambutannya dengan berkata,
"Anda telah mendapatkan kasih sayang dan Anda berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati Anda, Aaamiiiin."
Abdurrahman bin Auf meninggalkan 28 anak
laki-laki dan 8 anak perempuan. Kemudian, di antara harta warisan Abdurrahman
bin Auf adalah emas murni, sehingga tangan para tukang mengalami kewalahan
untuk membagikannya dan masing-masing 4 orang istrinya mendapakan warisan sebanyak
80 ribu dinar.
Beliau juga meninggalkan 1000 ekor unta,
300 kambing, 100 kuda perang pilihan yang digembalakan di Naqi' dan mempunyai
lahan pertanian, sehingga keluarganya tidak perlu khawatir untuk kebutuhan mereka
sampai 2 keturunan yang akan mendatang.
Semoga artikel di atas bisa membantu kamu
terkait informasi yang sedang kamu cari, dan dapat menambah wawasan pengetahuan
yang memenuhi asupanmu. Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis pada kolom
komentar dibawah ini.