Kisah Sukses Eddy Kusnadi Sariaat Madja, dari Distributor Komputer hingga menjadi Bos SCTV & Indosiar
Nama Lengkap |
Eddy Kusnadi Sariaatmadja |
Tempat, Tanggal Lahir |
Jakarta, 11 Desember 1963 |
Total Harta Kekayaan |
1 Miliar USD atau sekitar Rp 14 Triliun |
Jenjang Pendidikan |
Civil Engineering, University of New South Wales Australia |
Karir Perusahaan |
· CEO London Sumatra Plantation
(1980-2016) · Founder Surya Citra Media
(Stasiun TV Indosiar dan SCTV) · CEO Emtek Group |
Terlahir dari keluarga kaya raya, Eddy
Kusnadi tampaknya mampu untuk tampil menggeber bisnis keluarganya untuk menjadi
lebih besar lagi. Seperti pepatah orang bijak, lebih mudah merebut kesuksesan dibandingkan
mempertahankan kesuksesan itu sendiri.
Menjadi raksasa bisnis media pers sekaligus
termasuk 40 orang terkaya di Indonesia itu diraih dengan kerja keras dan kerja
cerdas oleh kedua tangannya sendiri.
Melalui PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk.
(EMTK) yakni pemilik PT. SCTV, Eddy Kusnadi sudah berhasil membeli Indosiar
pada tahun 2011. Akuisisi ini menjadikan nama Eddy Kusnadi menduduki daftar
orang kaya di Indonesia dan melengserkan Abu Rizal Bakrie dari posisi 40 orang
terkaya Indonesia.
Kekayaan Eddy Kusnadi dan keluarganya melonjak
tinggi, menurut versi Majalah Forbes per November 2012, total hartanya telah
menyundul hingga 730 Juta USD (setara dengan Rp 8,76 Triliun dengan kurs Rp 12.000), dan terus
menanjak dalam setahun menjadi 820 Juta USD (setara dengan Rp 9,84 Triliun dengan kurs Rp
12.000).
Pada tahun 2012, kekayaan Eddy Kusnadi dan
keluarganya berada di posisi 40 orang terkaya di Indonesia, lalu pada tahun
2013 naik menduduki peringkat 36 jajaran orang terkaya Indonesia. Hanya dalam
waktu satu tahun kemudian, kekayaan Eddy Kusnadi mulai naik kembali sebesar Rp 1,08
triliun sehingga performa bisnisnya patut diacungi jempol bagi para rekannya.
Akuisisi Channel TV Indosiar telah
melipatgandakan kekayaan Eddy Kusnadi menjadi 2 kali lipat pada tahun 2011 dengan nilai
pembelian Indosiar awalnya mencapai angka Rp 2,03 triliun. Nilai
asset SCTV itu sendiri mencapai Rp 21,171 triliun, sedangkan nilai asset Indosiar
Rp 10,573 triliun.
Eddy Kusnadi sebenarnya sudah lahir dari
keluarga kaya raya apalagi pendidikan sarjananya didapat dari Civil Engineering
dari University of New South Wales, Australia pada tahun 1978. Lalu, meraih Master
pada Bidang Engineering Science pada tahun 1980.
Meski lahir dari keluarga kaya raya, Eddy
Kusnadi memulai bisnisnya dari Grup yang dibentuknya sendiri yang diberi nama
Emtek (PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk).
Hal ini tentu sangat berbeda dari anak-anak
pengusaha kaya lainnya yang biasanya setelah lulus kuliah diminta bekerja di
perusahaan besar luar negeri, baru kemudian mereka kembali ke Indonesia dan
memulai karir di perusahaan keluarga untuk meneruskannya.
Eddy Kusnadi melalui PT. Elang Mahkota
Teknologi pernah mendapatkan lisensi eksklusif untuk mendistribusikan Komputer
Compaq di Indonesia. Lambat laun nama Grup Emtek miliknya semakin bersinar,
karena waktu itu penjualan Komputer Compaq begitu bersinar dan menjadi
primadona.
Alhasil, pemasukan uang dalam bentuk cash yang
dikantonginya terbilang sangat banyak. Dengan jumlah yang sedemikian besar itu,
Eddy Kusnadi bisa melakukan akuisisi dan langkah ambisius yang lainnya.
Stasiun Televisi SCTV yang pada awal
sejarahnya didirikan oleh Peter Gontha, Henry Pribadi, Halimah Bambang, Azis
Mochtar, dan Sudwikatmono, di kemudian hari saham mereka malah dimiliki oleh Keluarga
Eddy Kusnadi Sariatmadja sebesar tidak kurang dari 78,69 % saham perusahaan
pertelevisian terbesar di Indonesia itu.
Pada tahun 2005, Keluarga Eddy Kusnadi berhasil
membeli saham SCTV dalam jumlah besar, hal ini membuat Keluarga Sariatmadja
menjadi pemilik mayoritas Stasiun Televisi SCTV itu sendiri semenjak saham para
pemilik lama atas nama Keluarga Henry Pribadi dan Sudwikatmono sudah diambil
alih.
Tidak puas dengan pencapaian yang sudah
ada, Eddy Kusnadi melakukan aksi yang tidak kalah hebatnya dengan membeli saham
di PT. London Sumatra Plantation Tbk yang pada awalnya dimiliki oleh keluarga
konglomerat asal London.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang
perkebunan yang meliputi tanaman karet, kopi, kelapa sawit, dan kakao dengan porsi
sahamnya sebesar 64,4 % yang sudah dimiliki mayoritas oleh Keluarga Eddy
Kusnadi.
Bisnis Keluarga Eddy terus menggeliat dan
menggurita kemana-mana, bahkan keuntungan perusahaan yang dimilikinya telah
menyundul triliunan rupiah. Tidak puas hanya memiliki satu stasiun televisi
saja, Keluarga Eddy melakukan akuisisi terhadap Stasiun Televisi Indosiar dari Grup
Salim.
Kabar yang beredar mengatakan jika Grup
Salim mau menjual Indosiar kepada SCTV, maka Grup Salim bisa membeli saham di
PT. London Plantation.