Dongeng Kodok yang Bodoh dan Ular Tua yang Cerdik
Dahulu kala, ada seekor ular tinggal dalam
sebuah hutan. Ular ini besar tetapi ia berusia lanjut dan lemah. Kebanyakan pada
waktu itu, ia sering kelaparan karena ia tak dapat menangkap mangsanya lagi. Suatu
hari, ular tersebut mengembara untuk mencari makanan, dan ia sampai pada sebuah
telaga yang penuh dengan kodok.
“Kodok-kodok ini tampaknya lezat,” kata
ular sambil, “Aku berharap dapat menyantapnya.” Tetapi ketika ia datang,
mendekatinya, mereka semua melompat ke dalam dan lenyap. “Aku harus memikirkan
cara untuk menipunya,” ia berpikir lagi si ular menutup matanya dan tergeletak
diam. Kodok-kodok melihat si ular tergeletak diam dan tak berkeinginan untuk
mengejar mereka.
“Lihat ular itu tidak mencoba untuk
menangkap kita. Barangkali ia mati ? Ayo kita lihat,” kata pangeran kodok. “Jangan,
jangan, jangan putraku melakukannya. Ia mungkin akan menelanmu,” kata sang ratu
kodok. Tetapi, sang pangeran kodok tidak
menghiraukan perkataan ibunya.
Ia mendekati ular tersebut, ketika si ular tak
bergerak. Ia merasa sedikit lebih berani, lalu ia mendorong ular itu sedikit. Sang
ular membuka matanya. Si Pangeran Kodok ketakutan dan cepat-cepat menyingkir.
“Jangan takut padaku, anakku,” kata si
ular. “Aku tak akan menyakitimu. Dahulu, aku pernah menggigit putra seorang
pertapa. Sang pertapa sangat marah kepadaku dan mengutukku. Ia berkata, aku
harus melayani para kodok dengan menggendongnya berkeliling,” ujar si ular.
“Apa benar demikian ?” tanya pangeran kodok
yang bodoh itu mempercayai cerita si ular. “Ya, pangeran,” kata si ular
merendahkan diri. “Aku adalah pelayan paduka. Silahkan naik ke punggung hamba.”
Sang pangeran kodok menaiki punggung ular yang licik itu.
“Bawalah aku merayap menuju istana raja.” “Turun
dari ular itu segera,” teriak sang ratu terkejut melihat putranya menunggangi
ular. “Ya bunda, janganlah khawatir. Ular ini tak akan menyakiti kita,” kata
pangeran kodok menceritakan seluruh pengalamannya.
“Kalau demikian masalahnya, kita akan
senang mendapatkan tunggangan,” kata raja dan ratu kodok. Mulut ular menjadi
basah memikirkan kodok-kodok gemuk dan lezat yang menunggangi punggungnya,
tetapi ia sadar bahwa ia harus sabar.
Untuk beberapa hari, sang ular membawa
keluarga kerajaan kodok masuk dan keluar hutan. Suatu hari, ia berhenti tiba-tiba.
“Ada apa ?” tanya pangeran kodok. “Mengapa kamu berhenti ?” “Selama beberapa
hari ini, aku belum makan dan aku merasa
sangat lemah menggendong kalian,” kata sang ular dengan sedih.
“Bila kalian mengijinkan aku akan menyantap
beberapa ekor kodok,” “Bagaimana mungkin aku membiarkanmu memangsa rakyatku ?”
tanya raja kodok yang kelihatan sangat kebingungan. “Bila kalian tidak
mengijinkan aku akan segera mati dan kalian tak akan memiliki siapapun yang
akan membawa berkeliling,” kata ular licik itu.
“Kalau itu masalahnya, kamu boleh memangsa
beberapa ekor kodok,” kata raja kodok. Sang ular mulai menyantap kodok satu
persatu. Berangsur-angsur, ia menjadi bertambah kuat. Suatu hari, ular itu tampak
berkeliling mencari kodok tetapi ia tak menemukan seekor pun. Ia pergi menghadap
raja dan berkata, “Tak ada seekor kodok pun yang masih tinggal di dalam telaga
ini.”
“Apa benar demikian ?” tanya raja kodok
tersebut. “Ya !” kata sang ular menjilat bibirnya. “Aku telah memangsa semua
kodok satu per satu. Aku merasa lapar sekarang ini, sehingga hari ini adalah
giliranmu.” “Apa ? beraninya kau hendak memakanku, aku adalah raja kodok !” bentak
sang raja kodok.
Namun, si ular tak peduli, tak ada yang
ditakuti terhadap 3 ekor kodok itu dan
ia langsung menyergap raja kodok, ratu dan pangeran kodok kecil.
Pelajaran yang bisa kamu petik dari Dongeng Kodok yang Bodoh dan Ular yang Cerdik, yaitu sebaiknya kita harus waspada, jangan bodoh kepolosan menghadapi orang lain, selalu mendengarkan nasehat kedua orang tua supaya terhindar dari marabahaya, dan jangan mengorbankan keselamatan orang lain hanya untuk kepentingan pribadi.
Semoga kisah dongeng di atas bisa membantu
kamu terkait pelajaran yang bisa kamu petik, dan dapat menambah wawasan
pengetahuan yang memenuhi asupanmu. Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis pada
kolom komentar dibawah ini.
Sumber : Buku "Kumpulan Dongeng Anak Sedunia" karangan MB. Rahimsyah AR.