Wawasan Negara Aljazair Terlengkap : Makna Simbol, Penampakan Alam, Demografi, Politik, dan Diplomasi
Al Jazair,
dengan nama resminya Negara Republik Demokratik Rakyat Al Jazair terletak di
pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Sistem Pemerintahan yang digunakan adalah
Sistem Republik Semi Presidensial dengan berpusat pada Ibu Kota Al Jir serta
terdiri dari 48 Provinsi dan 1.541 komunitas.
Al Jazair memiliki luas wilayah
mencapai 2.381.741 Km2, sehingga menjadikan negara ini termasuk
negara terluas ke-10 di Dunia dan satu-satunya negara terluas di Benua Afrika. Negara ini telah dinyatakan berdaulat dan merdeka tepat pada tanggal 5 Juli 1962, dengan falsafah negara yang mereka pegang teguh berisi Demokrasi dan Keadilan Sosial Berdasarkan Nilai-nilai Islam
dan Arab.
Negara ini
berbatasan dengan Tunisia yang berasal dari sebelah Timur Laut, Libya di sebelah
Timur, Maroko di sebelah Barat, begitu juga dengan Negara Sahrawi, Mauritania,
dan Mali yang berada di arah sebelah Barat Daya, Niger di sisi arah Tenggara,
dan Laut Tengah di sebelah Utara. Al Jazair merupakan salah satu anggota
pendiri Uni Arab Maghribi, anggota Uni Afrika, Liga Arab, OPEC, dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Al Jazair,
merupakan tuan rumah bagi segala kebudayaan prasejarah kuno, termasuk juga
dengan Kebudayaan Ateria dan Kapsia. Tempat ini juga terkenal pernah dikuasai
oleh berbagai kerajaan dinasti dan bangsa imperium di antaranya adalah Numidia
Berber, Kartiginia, Romawi, Vandal, Byzantium, Kekhilafahan Bani Umayyah, Bani
Fathimiyyah Berber, Dinasti Muwahhidun Berber, dan yang terakhir Kekhilafahan
Turki Utsmani.
Lambang Bendera dan Simbol Negara
Arti Simbol Warna dan Lambang Bendera Negara Aljazair :
- Putih : Perdamaian
- Hijau : Simbol Islam yang menjadi Agama Resmi Nasional
- Bintang Bulan Sabit Merah : Darah Pengorbanan Para Pejuang Islam Untuk Kemerdekaan Al-Jazair
Al-Jazair,
merupakan satu-satunya negara yang terluas di Benua Afrika, yang sebelumnya
predikat itu dipegang oleh Negara Sudan namun negara itu terpisah menjadi 2
negara baru pada tahun 2011, karena perselisihan dalam perbedaan agama.Al-Jazair terletak di bagian utara Afrika, yang juga dikenal sebagai Maghreb
(dalam bahasa arab, artinya negara pesisir barat), yang mana terdiri dari
seluruh Afrika Utara, kecuali Mesir.
Al Jazair
dikelilingi oleh 6 negara lainnya, meskipun Negara Sahrawi (Sahara Barat)
seharusnya termasuk negara tetangga yang berbatasan dengan negara tersebut,
akan tetapi masih dalam urusan persengketaan dengan Maroko dan belum mendapat
pengakuan Dunia Internasional.
Laut Mediterania
yang berada di perbatasan pesisir utara Al Jazair, dikenal mempunyai peranan
penting dalam Indikator Pembangunan dan Neraca Perdagangan bagi negara itu
sendiri. Al-Jazair terbagi menjadi 48 provinsi, dari sekian 90% mayoritas
penduduk Al-Jazair bertempat tinggal di 37 Provinsi, sementara sisanya 10%
tinggal di bagian selatan, padahal luas wilayahnya berukuran sekitar 7 kali lebih
besar bila dibandingkan dengan 37 Provinsi.
Salah satu
contoh wilayahnya adalah Provinsi Tindouf dan Provinsi Illizi yang hanya
memiliki 50.000 jiwa penduduk padahal luas wilayahnya sangat besar dibandingkan
dengan provinsi lainnya. Mungkin, inilah mengapa banyak orang-orang yang lebih
ingin tinggal di bagian utara dibandingkan dengan bagian selatan.
Jika kalian
melihat peta Al Jazair melalui citra satelit, bagian pesisir utaranya terdapat
dataran hijau, iklimnya sejuk dan lebih basah, yaitu Barisan Pegunungan Tell
Atlas.
Meskipun wilayah ini hanyalah sebagian kecil dari daratan Al Jazair, akan tetapi dataran hijau tersebut menjadi sangat penting dan diperlukan sekali bagi penduduk negara tersebut. Namun sayangnya, tanah yang bisa digarap hanyalah 3% dari sekian tanah seluruh Al Jazair, tentu hal ini tidak cukup menopang kebutuhan pangan masyarakat negara tersebut.
Meskipun wilayah ini hanyalah sebagian kecil dari daratan Al Jazair, akan tetapi dataran hijau tersebut menjadi sangat penting dan diperlukan sekali bagi penduduk negara tersebut. Namun sayangnya, tanah yang bisa digarap hanyalah 3% dari sekian tanah seluruh Al Jazair, tentu hal ini tidak cukup menopang kebutuhan pangan masyarakat negara tersebut.
Itulah sebabnya
45% pasokan makanan-makanan untuk Penduduk Al Jazair kebanyakan berasal dari
impor hingga hari ini. Di samping itu, Al Jazair mendapatkan sebahagian
penampakan Gurun Sahara dan disana ditemukan beberapa kota kecil yang
benar-benar berkembang saat ini seperti Kota Reggane dan Adrar.
Uniknya,
kebanyakan kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah ini memiliki kepandaian
dalam mengembangkan pertaniannya di daerah Gurun Sahara, bahkan kalian bisa
menemukan perkebunan sawit di sana. Jika kalian beruntung, bisa ditemukan juga
di sana beberapa sumber mata air, oase bahkan ada satu atau dua danau di Gurun
Sahara.
Pemerintahan Al Jazair juga sedang berusaha menyelesaikan tugas berat,
yaitu Proyek Pembangunan Jalan Raya Trans-Sahara yang akan siap melintasi
sepanjang Gurun Sahara, hingga bersambung ke beberapa negara tetangga mereka
yang ada di sebelah selatan seperti Niger, Mali, dan Mauritania.
Demografi Penduduk
Jumlah penduduk
Al-Jazair yang mencapai sekitar 39,5 juta jiwa menjadikan negara ini masuk
nominasi negara yang memiliki penduduk terbanyak ke-34 di dunia, mayoritas
penduduk negara ini terdiri dari etnis Suku Arab-Berber.
Kelompok Suku Berber adalah kelompok penduduk semi-nomaden yang secara historis sudah menduduki Wilayah Maghreb selama ribuan tahun lamanya, sebelum muncul era berdirinya kerajaan, penjajahan atau pembentukan negara modern.
Kelompok Suku Berber adalah kelompok penduduk semi-nomaden yang secara historis sudah menduduki Wilayah Maghreb selama ribuan tahun lamanya, sebelum muncul era berdirinya kerajaan, penjajahan atau pembentukan negara modern.
Etnis suku ini
memiliki beragam keunikan yang bisa dilihat dari sisi kebudayaan, sejarah dan
bahasanya sendiri, sehingga dampaknya bisa dirasakan hingga sekarang ini, salah
satunya ialah sekitar sepertiga dari jumlah penduduk Al Jazair mampu berbicara
dalam Bahasa Berber.
Dalam penggunaan
Bahasa Berber, Al Jazair merupakan salah satu dari dua negara setelah Maroko
yang menjadikan itu sebagai bahasa sehari-hari meskipun tidak resmi. Faktanya,
hanya Maroko yang menjadikan Bahasa Berber sebagai Bahasa Resmi namun
bagaimanapun itu Penduduk Al Jazair juga tetap mengakui bahasa itu.
Geografi Politik
Terkait informasi mengenai Penduduk Sahrawi, mereka percaya bahwa Sahara Barat adalah wilayah milik mereka (Penduduk Sahrawi) dan telah menjadi sebuah negara yang berdaulat dan diakui secara independen di bawah oleh pemerintahan mereka.
Sejarah
mengatakan, semenjak Negara Spanyol telah angkat kaki pada Tahun 1975 dan
banyak orang-orang Pemerintahan Sahrawi yang beralih masuk ke Pemerintahan Negara
Maroko dan Mauritania.
Ternyata, hal itu membuat Penduduk Sahrawi merasa tidak senang, dan akhirnya pihak ketiga di antara mereka (Penduduk Sahrawi) mendirikan Gerakan Pembebasan Sahrawi untuk wilayah Sahara Barat yang dinamakan dengan Front Polisario.
Ternyata, hal itu membuat Penduduk Sahrawi merasa tidak senang, dan akhirnya pihak ketiga di antara mereka (Penduduk Sahrawi) mendirikan Gerakan Pembebasan Sahrawi untuk wilayah Sahara Barat yang dinamakan dengan Front Polisario.
Negara Maroko
dan Mauritania mulai berusaha menghalangi gerakan perjuangan mereka, namun
beberapa saat kemudian Mauritania menyatakan mundur dari pertikaian dengan
Sahrawi tersebut.
Akhirnya, Maroko mampu menaklukan sebagian besar kota-kota besar nan penting di Sahrawi, begitu juga menguasai kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya hingga saat ini dengan berada di bawah kendali otonom Pemerintahan Maroko, tetapi penduduk Sahrawi masih saja bersikeras atas klaim hak milik mereka di wilayah bagian timur Sahara Barat.
Akhirnya, Maroko mampu menaklukan sebagian besar kota-kota besar nan penting di Sahrawi, begitu juga menguasai kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya hingga saat ini dengan berada di bawah kendali otonom Pemerintahan Maroko, tetapi penduduk Sahrawi masih saja bersikeras atas klaim hak milik mereka di wilayah bagian timur Sahara Barat.
Melihat hal
tersebut, Pemerintahan Al Jazair ternyata memberikan dukungan penuh dan perlindungan
terhadap seluruh anggota Front Polisario, serta menempatkan mereka di sisi kota
paling barat yang bernama Kota Tindouf. Setelah lelahnya akan perseteruan Sahrawi
dengan Maroko dan Mauritania, satu-satunya tempat pengungsian yang cocok bagi
kebanyakan penduduk Sahrawi adalah Al Jazair.
Diplomasi Kerja Sama Antar Negara
Berbicara tentang Al Jazair, Al Jazair ini sudah tentu bersahabat baik dengan negara-negara lainnya di Wilayah Maghreb (Julukan Negara Wilayah Barat). Akan tetapi, karena sedang berurusan dengan Front Pembebasan Polisario (Gerakan Separatisme Sahrawi), hal ini menyebabkan terjadi sedikit ketegangan antara Al Jazair dengan Maroko.
Soal itu, Al Jazair merupakan basis pendukung kuat bagi Kemerdekaan Negara Sahrawi (Sahara Barat), sedangkan Maroko adalah sebaliknya yang masih bersikukuh menganggap Sahrawi adalah bagian dari wilayah negaranya.
Menyangkut
urusan bisnis, Yunani dijadikan sebagai salah satu rekan utama perdagangan
bisnis mereka, dan juga menjalin hubungan persahabatan dengan Siprus semenjak
terjadinya Gerakan Reunifikasi Siprus, yang sebenarnya hal itu tidak disukai
oleh Pemerintahan Turki.
Selanjutnya, Masa
Kependudukan Perancis atas Al Jazair yang bermula pada awal abad ke-18 ini dan
menjadikan wilayah Al Jazair ini sebagai daerah teritorial jajahan mereka
selama berabad-abad lambat laun telah memberikan sentuhan dan celupan yang
meresap ke dalam berbagai bidang seperti budaya, arsitektur, kuliner, dan juga
bahasa.
Bahkan, Bahasa
Perancis pun dijadikan bahasa keseharian yang paling banyak digunakan oleh
Negara Al Jazair (Bahasa Tidak Resmi). Bagaimanapun itu terlepas dengan segala
drama dan sejarah kebencian, masyarakat Al Jazair seakan-akan tidak mau
menghilangkan begitu saja daripada pengaruh Perancis terhadap kebudayaan
mereka, dan akhirnya Al Jazair-Perancis menjalin hubungan diplomatik yang
bersahabat sebagaimana seperti hubungan diplomatik antara Amerika Serikat
dengan Inggris.
Berbicara teman
dekat, Al Jazair lebih mempercayai kepada Tunisia dan Libya, dikarenakan
sama-sama mendukung kemerdekaan Negara Sahrawi (Sahara Barat). Sejarah juga
mengatakan, mereka mempunyai kesamaan kaya akan budaya dan resonansi antara
satu sama lain.
Kesimpulannya,
Al Jazair bukanlah hanya sekedar salah satu Negara Afrika Utara yang
biasa-biasa saja, akan tetapi sebuah negara yang berdiri untuk berbagai hal dan
berupaya untuk menyukseskan Pembangunan Jalan Nasional yang melintasi Gurun
Pasir (Jalan Trans-Sahara).
Semoga artikel
di atas bisa membantu kamu terkait informasi yang sedang kamu cari, dan dapat
menambah wawasan pengetahuan yang memenuhi asupanmu. Jika ada pertanyaan,
silahkan ditulis pada kolom komentar dibawah ini.