Wawasan Negara Albania Terlengkap : Makna Simbol, Penampakan Alam, Politik, Demografi, dan Diplomasi
Negara Albania,
dengan nama resminya Republika e Shqipërisë (Republik Albania) merupakan salah
satu negara Balkan dan bagian Eropa Timur yang sudah menjadi negara paling berkembang
hingga saat ini. Negara ini menerapkan sistem pemerintahan Republik Parlementer,
yang berpusat pada Ibu Kota Tirana dan Mata Uang Negara bernama Lek (L).
Semboyan yang dipegang erat oleh Bangsa Albania, yakni.
Ti Shqipëri, më jep nder, më jep emrin Shqipëtarartinya : "Kamu Albania, berikan diriku kehormatan, berikan diriku nama Albania"
- Merah : Keberanian.
- Burung Elang Berkepala Dua : Simbol yang menunjukkan eksistensi orang-orang Albania dalam satu kelompok.
Menurut laman Wikipedia, Albania yang disebutkan dengan kata Shqipëria dalam bahasanya, dapat diartikan sebagai Tanah Air Burung Elang.
Julukan tersebut pun bisa juga dikaitkan dengan simbol yang terdapat pada lambang bendera negara tersebut (Burung Elang Berkepala Dua) yang sebenarnya adalah lambang Kekaisaran Byzantium yang pernah menaklukan daerah Balkan dan Anatolia, dan secara bergiliran diambil dari peradaban-peradaban Pra-Romawi di Anatolia.
Ada sejarah lain pernah menyebutkan, nama Albania ini mungkin bisa juga berasal dari serapan bahasa Indo-Eropa, kata “Albh” yang artinya putih.
Wilayah Albania terletak di kawasan Balkan Selatan, lebih tepatnya di sebelah utara Yunani, sebelah selatan dari Montenegro, sebelah barat dari Macedonia dan Kosovo, dan sepanjang pesisir Laut Ionian dan Adriatik. Nah, menyangkut perbatasan negara Albania hampir terlihat bahwa semua negara tetangga sekelilingnya berusaha mengambil sebanyak mungkin terhadap garis pantai Albania.
Julukan tersebut pun bisa juga dikaitkan dengan simbol yang terdapat pada lambang bendera negara tersebut (Burung Elang Berkepala Dua) yang sebenarnya adalah lambang Kekaisaran Byzantium yang pernah menaklukan daerah Balkan dan Anatolia, dan secara bergiliran diambil dari peradaban-peradaban Pra-Romawi di Anatolia.
Ada sejarah lain pernah menyebutkan, nama Albania ini mungkin bisa juga berasal dari serapan bahasa Indo-Eropa, kata “Albh” yang artinya putih.
Wilayah Albania terletak di kawasan Balkan Selatan, lebih tepatnya di sebelah utara Yunani, sebelah selatan dari Montenegro, sebelah barat dari Macedonia dan Kosovo, dan sepanjang pesisir Laut Ionian dan Adriatik. Nah, menyangkut perbatasan negara Albania hampir terlihat bahwa semua negara tetangga sekelilingnya berusaha mengambil sebanyak mungkin terhadap garis pantai Albania.
Albania sangat
berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara Mediteranian (Laut Tengah)
lainnya, soalnya Albania tidak memiliki banyak pulau yang mengelilingi garis
pesisir pantainya. Faktanya, hanya sekitar 7-10 pulau yang ditemukan dan
kebanyakan pulau-pulau tersebut berupa pulau kecil, tak berpenghuni, atau
hampir tidak berpenghuni, contohnya seperti Pulau Tongo dan Stillo di daerah
selatan.
Banyak situs
bersejarah dan cagar alam yang bisa ditemukan di negara tersebut, contohnya
adalah Kastil Ali Pasha di Kota Butrint, dan Biara Kuno Abad ke-13 di Pulau Zvërnec.
Ada satu pulau yang bernama Pulau Sazan, yang sebenarnya tempat ini memainkan
peranan yang sangat penting sekali dalam perjalanan sejarah Albania.
Sejarah
menyebutkan, pulau ini konon pernah diambil oleh Bangsa Romawi, setelah itu
direbut oleh Bangsa Byzantium. Setelah berabad-abad lama kemudian, akhirnya
pernah diduduki oleh Kerajaan Turki Utsmaniyah (Ottoman). Berselang waktu
setelahnya, dikuasai oleh Bangsa Britania Inggris, kemudian dipegang oleh
Bangsa Yunani, namun akhirnya diserahkan kepada Italia. Dan pada akhirnya,
Italia memberikannya kepada Albania di bawah perjanjian damai pasca perang
dengan Italia.
Hingga kini,
Pulau Sazan merupakan satu-satunya pulau terbesar yang dimiliki oleh Albania,
dan dihuni oleh orang-orang yang hanya ditugaskan untuk merawat bekas basis
militer yang pernah didirikan di sana.
Geografi Alam
Albania mencakup dari 70 % daerah perbukitan, dan sekitar 25 % daratannya dapat digarap untuk kebutuhan sektor agrikultur dan peternakan, yang dimana kedua sektor ini mempekerjakan sekitar hampir setengah dari seluruh populasi penduduk Negara Albania.
Kebanyakan orang-orang
Albania benar-benar serius dalam menggarap sektor agrikultur mereka masing-masing.
Bahkan, orang-orang seperti mereka sewaktu-waktu mampu tertutup dengan dunia
luar dan mampu menopang kebutuhan sendiri beserta keluarganya dari hasil sektor
yang digarap tersebut.
Selain
buah-buahan, sayuran, dan hasil bumi lainnya, ternyata orang-orang Albania juga
suka membudidayakan tanaman tembakau. Perlu diketahui, Albania juga memiliki
berbagai tipe bentangan alam, di antara lainnya seperti padang hijau yang luas,
hutan yang subur, dan suhu udara yang cukup hangat di hamparan
pantai-pantainya, misalnya yang terdapat di pesisir Kota Ksamil dan Durrës.
Uniknya, hampir
di segala penjuru negara Albania selalu ditemukan bekas-bekas bunker
terbengkelai di mana-mana sejak Masa Perang Dunia II. Pada Pertengahan Abad
ke-20, ada seorang pemimpin komunis Albania yang bernama Enver Hoxha sedang
memegang alih dan membangun bunker perlindungan ini sebanyak 700.000 unit dan
meletakkannya di berbagai penjuru negaranya demi persiapan militer.
Namun, sayangnya
pembangunan ratusan ribu bungker-bungker ini sangat memboroskan anggaran sama
sekali dan telah mengambil kebijakan yang fatal dari pemimpinnya tersebut. Pada
akhirnya, semua bunker-bunker ini tidak diperlukan lagi dan sudah beralih
menjadi tempat permainan bagi anak-anak setempat. Bahkan saking banyaknya
bunker yang ditemukan di sini hingga dijuluki Padang Bunker di Albania.
Demografi Penduduk
Etnis Albania, menempati (85 %) persentase mayoritas dari jumlah penduduk Albania, dan sisanya terdiri dari beberapa etnis minoritas, seperti etnis Yunani, Macedonia, serta juga Montenegro.
Mayoritas Penduduk Albania juga berbicara menggunakan Bahasa
Albania hingga saat ini, yang sebenarnya tidak ada sangkut-pautnya dengan
cabang bahasa Indo-Eropa yang lain di dunia. Bahasa ini dinobatkan sebagai
bahasa yang berdiri sendiri dan menjadi sebuah bahasa yang sangat unik
dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya.
Berbicara soal
agama, Penduduk Albania sekitar 60 % menganut Islam berhaluan paham Sekulerisme alias tidak memiliki denominasi, dan sekitar 20 % penduduk-nya menganut Kristen
yang kebanyakan menganut aliran Katholik dan Ortodoks.
Menurut sejarah, Albania
juga pernah merasakan kebijakan larangan dalam kebebasan beragama untuk
masyarakat-nya dan mendeklarasikan dirinya menjadi negara Atheis pertama di
seluruh dunia. Hal itu berlangsung sangat lama semenjak Albania menjadi Blok
Negara Uni Soviet yang berhaluan paham Komunisme hingga berakhir pada Tahun
1992.
Diplomasi Kerja Sama Antar Negara
Dalam soal ini, Albania mungkin bisa dikatakan sebagai negara yang paling canggung di dunia. Selepas dari Kekaisaran Turki Utsmani, Albania mengalami beberapa masa dekade yang terombang-ambing dalam ketidaktahuan tentang bagaimana caranya bisa menjadi satu negara kembali.
Pada saat itulah, Uni Soviat datang menguasai dan memasukkan negara
tersebut menjadi bagian Blok Timur Uni Soviet. Seiring saat terjadinya
perpecahan antara China-Uni Soviet, Pemerintahan Albania akhirnya memutuskan
untuk bersekutu dengan China.
Singkat sejarah,
Albania merasa seperti teman jauh dan tidak dianggap oleh Sekutunya (China), dan kemudian tidak
melanjutkan lagi untuk bersekutu. Sepeninggal Enver Hoxha (Pemimpin Tertinggi
Komunis Albania), Albania mengalami kegoncangan demi kegoncangan yang terjadi
di negaranya.
Setelah melihat jantungnya Komunisme akan sekarat, Runtuhnya Blok Timur Negara-Negara Uni Soviet dan mulai terpecah belah di
era akhir tahun 1990-an, akhirnya Albania sendiri memutuskan untuk mengubah dasar
pemerintahan negaranya menjadi Negara Republik Konstitusional.
Semenjak itu,
Albania hingga sekarang ini menjadi salah satu negara yang paling tinggi jiwa
sosialnya di dunia, selalu membuka tangan (menderma), dan berusaha membangun
kembali sebanyak mungkin dalam urusan hubungan diplomatik dengan negara-negara
lain.
Kesimpulannya,
Negara Albania mungkin tergolong seperti anak pendiam, agak canggung melakukan
diplomasi dengan negara lain dan pernah berpengalaman membuat beragam keputusan
yang buruk dalam sejarah negaranya, akan tetapi kita harus belajar dari
kesalahannya mereka serta juga mengapresiasi langkah demi langkah mereka yang mulai
berusaha memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi.
Semoga artikel di atas bisa membantu kamu
terkait informasi yang sedang kamu cari, dan dapat menambah wawasan pengetahuan
yang memenuhi asupanmu. Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis pada kolom komentar
dibawah ini.